Sudah merupakan kodrat manusia bahwa usia kelak menjadi penghalang Anda untuk bekerja, terutama bila bekerja sebagai karyawan di suatu institusi. Ada institusi yang menetapkan 55 tahun sebagai usia pensiun, ada pula yang 65 tahun, atau malah 50 tahun, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.
Walau berbeda-beda, tetapi ada satu hal yang sama: Pensiun adalah perkara yang sangat rumit, terutama bagi pelaku pensiun. Bagaimana tidak? Anda yang selama bertahun-tahun memiliki jabatan dan penghasilan tetap, punya target-target yang harus dipenuhi, serta kreativitas dan sikap untuk mengarungi samudra kompetisi kerja, tiba-tiba semua itu hilang. Sebetulnya tidak datang tiba-tiba juga, sih, tetapi tetap saja, bagi banyak pensiunan, masa pensiun mereka anggap datang terlalu cepat.
Persiapan adalah kata yang sangat kuat terkait dengan pensiun. Tanpa persiapan, Anda dapat merasa sengsara saat menjalani masa pensiun. Sengsara di sini bukan hanya berarti secara materi karena tidak cukup, tetapi juga melingkupi secara mental. Yaitu, tidak memiliki persiapan secara mental untuk dapat mengarungi kehidupan di masa pensiun. Akibatnya, post power syndrome atau sindroma pasca kekuasaan, di mana seseorang merasa kehilangan kekuasaan akibat kehilangan jabatan saat pensiun, melanda.
Namun kata persiapan juga bisa menjadi sesuatu yang menjebak. Artinya, saat Anda sudah merasa yakin dengan persiapan yang Anda lakukan, pada kenyataan, persiapan itu ternyata tidak mencukupi kebutuhan Anda dan keluarga semasa pensiun.
Salah satu persiapan yang dapat menjebak Anda adalah fasilitas pensiun dari kantor tempat Anda bekerja. Mengapa? Karena pada banyak kasus, uang pensiun yang diterima tidak cukup besar untuk menunjang gaya hidup semasa masih bekerja. Padahal, selama bekerja, Anda seperti juga jutaan orang merasa yakin bahwa pensiun yang diterima dari kantor bakal mencukupi.
Itu sebabnya Anda perlu merencanakan persiapan pensiun di luar yang sudah disediakan oleh kantor. Cara paling mendasar adalah dengan menabung, baik di tabungan ataupun deposito. Kekurangannya, nilai uang Anda akan tergerus inflasi. Asuransi juga merupakan salah satu persiapan yang baik, terutama dalam hal proteksi atas berbagai hal yang tidak diinginkan.
Selain tabungan dan asuransi, investasi juga patut Anda pertimbangkan sebagai pesiapan menuju pensiun. Dengan investasi, Anda bisa menggantikan nilai tabungan dan deposito yang turun akibat inflasi. (bn/readersdigest)
0 komentar:
Posting Komentar