Sabtu, 04 Mei 2013

PANDUAN MEMBUAT SITUS E-COMMERCE BAGI WIRAUSAHA


Belakangan kita dapatkan semakin banyak pebisnis yang menggunakan Internet sebagai media baru dalam melakukan penjualan. Mereka memanfaatkan website/situs sebagai store front produk-produk yang dimiliki. Perlahan tapi pasti pengguna internet yang makin melambung menjadi pasar tersendiri yang cukup menggiurkan. Tentunya Anda sebagai pebisnis tidak ingin ketinggalan untuk turut serta menikmati pasar tersebut.

Jika Anda telah memulai bisnis online, berarti Anda telah berada satu langkah lebih maju. Namun bagaimana jika Anda termasuk yang ingin memulai atau memperluas pasarnya ke pengguna internet namun masih terkendala mengenai beberapa aspek pembuatan bisnis online tersebut. Jangan khawatir, tidak seperti beberapa tahun lalu dimana untuk membuat satu situs e-commerce dibutuhkan biaya yang besar serta waktu pengembangan yang cukup lama, saat ini membuat satu situs e-commerce telah menjadi jauh lebih mudah.

1. Gratis atau Berbayar

Membuat satu situs store front e-commerce bahkan bisa dilakukan dengan gratis dan bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit saja. Untuk memiliki store front e-commerce yang berupa katalog foto-foto berikut keterangan mengenai produk dapat digunakan software blog yang tersedia secara gratisan, seperti misalnya wordpress dan multiply. Software blog biasanya tidak dilengkapi secara khusus dengan aplikasi shopping cart, untuk mendapatkan fasilitas shopping cart bisa digunakan plugin shoping cart yang dibuat oleh komunitas pengguna blog tersebut. Jika Anda ingin store front e-commerce yang sudah memiliki fasilitas shopping cart built in tanpa harus instalasi plugin lanjutan, terdapat juga beberapa pilihan software gratisan. Diantaranya yang terkenal untuk ini antara lain: zen-cart, cube cart, opencart, prestashop, dan oscommerce. Jika Anda menggunakan store front e-commerce tersebut, kekurangannya adalah Anda diharapkan untuk dapat melakukan trouble shoot sendiri tanpa bantuan dari pembuat software tersebut. Namun, biasanya tersedia komunitas dan forum sesama pengguna yang dapat saling membantu jika terdapat kesulitan. Sebaliknya jika Anda lebih memilih adanya dukungan dari vendor untuk trouble shoot, terdapat juga vendor yang berbayar seperti cs-cart, xcart, cube cart (versi berbayar), dan beberapa pilihan lainnya.

2. Hosted Solution atau Own Hosting

Jika Anda tidak mau pusing mengenai urusan teknis dan perawatan, Anda bisa memilih untuk menggunakan Hosted Solution dimana seluruh instalasi dan perawatan aplikasi store dilakukan oleh pihak penyedia/vendor. Di Indonesia, sudah terdapat banyak yang menyediakan solusi tersebut. Diantaranya adalah: vkios, mastertokoonline, jcamp, dan lainnya. Biaya mulai dari Rp. 500.000,-/tahun dan makin tinggi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.Jika lebih berminat untuk memiliki store front yang dikelola oleh hosting sendiri maka terdapat aplikasi gratis seperti yang telah dibahas diatas. Aplikasi ini tersedia di dalam fitur hosting cpanel. Untuk ini Anda harus berkonsultasi langsung dengan penyedia hosting yang bersangkutan. Biaya yang dikeluarkan untuk hosting biasanya dihitung bulanan mulai dari Rp. 10.000,-/bulan sesuai kebutuhan Anda.

3. Marketplace atau Single Store

Makin banyak pebisnis yang masuk dunia online merasakan kemudahan dengan bergabung dengan marketplace. Hal ini dikarenakan marketplace sudah menjadi semacam pasar tempat berkumpulnya penjual dan pembeli yang aktif dalam melakukan perdagangan. Keuntungannya antara lain adalah karena marketplace sudah berbentuk pasar, maka untuk memasarkan produk tidak diperlukan banyak biaya. Cukup dengan mendaftarkan nama bisnis dan memasukkan produk ke dalam kategori yang telah disediakan.
Nantinya produk Anda akan ditemukan oleh calon pembeli yang melakukan window shop ke kategori tersebut. Jika terjadi kecocokan maka transaksi dilakukan baik langsung ataupun melalui rekening perantara dari penyedia platform marketplace tersebut. Di dalam marketplace ini, semua aplikasi telah disiapkan oleh penyedia jasa marketplace. Anda hanya tinggal menggunakan. Di Indonesia, marketplace yang sudah berjalan antara lain: tokopedia, dinomarket, tokobagus, krazymarket, indonetwork, dan lainnya.
Jika Anda lebih memilih untuk memiliki store tersendiri yang tidak tergabung dengan marketplace. Proses yang dilakukan mulai dari membeli nama domain sendiri, menyewa hosting, instalasi dan perawatan software, search engine optimization dan pemasaran atas keberadaan situs Anda. Memang terkesan tidak mudah, tapi memiliki store sendiri juga ada kelebihannya yaitu dari sisi branding. Dimana dengan strategi yang tepat, value dari store Anda akan meningkat karena keunikannya.

4. Template atau Customized

Aplikasi store front biasanya juga menyediakan beberapa template sendiri yang menghiasi store Anda. Template adalah layout dari situs yang dilihat oleh pengunjung dan pelanggan Anda yang dapat membedakannya dengan online store lain yang menawarkan produk yang sama/sejenis. Template yang disediakan gratis biasanya banyak juga digunakan oleh pebisnis online lain. Untuk memiliki keunikan dan faktor pembeda, ada baiknya jika melakukan kustomisasi layout tersebut dengan menggunakan tenaga desain grafis profesional. Biaya kustomisasi bervariasi dari rendah hingga tinggi tergantung beberapa faktor, seperti misalnya kompleksitas layout dan tingkat jam terbang sang desainer grafis. Demikianlah beberapa gambaran umum mengenai membangun situs e-commerce. Mudah bukan? Sekarang bola ditangan Anda, kapan akan memulai? (bn/dari berbagai sumber)

0 komentar:

Entri Populer