Boleh jadi anda bertanya-tanya dalam hati Boleh jadi anda bertanya-tanya dalam hati mengapa perlu check-up setiap tahun (365 hari). Apa yang unik soal 365 hari. Mengapa tidak 457 atau 754 hari? Sebenarnya, hal ini disebut check-up tahunan agar lebih mudah diingat. Lebih dari itu, dalam kata tahunan tersebut tersirat satu arti yang menunjukkan suatu kerutinan. Check-up yang bersifat rutin dapat selalu mengingatkan tentang kesehatan diri kita. Di samping itu, ada beberapa penyakit yang mudah disembuhkan jika diketahui secara dini. Dengan kata lain, semakin tepat informasi yang kita dapatkan tentang kesehatan diri kita, maka semakin bijaksana pula keputusan-keputusan yang dapat kita buat demi kesehatan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa tes medis yang paling umum dan paling penting yang dapat menolong kita dalam menjaga kesehatan kita. Dan, juga yang dapat memberikan amaran secara dini tentang kemungkinan adanya suatu masalah.
Tes kolorektal dapat menunjukkan adanya kanker dubur serta dapat memberikan gambaran tentang penyakit lainnya seperti diverticulosis atau ulcerative colitis. Tes ini menggunakan sigmoidoskopi dan atau rontgen. Tes ini tidak perlu bagi mereka yang berumur di bawah 50 tahun. Setelah itu perlu setiap tahun jika diduga memiliki faktor keturunan untuk itu. Pemeriksaan tahunan ini dilaksanakan secara berturut-turut, kemudian sekali dalam 3-5 tahun. Demikianlah digariskan oleh American Cancer Society. Untuk jenis kanker ini, Dr Timothy Denzier seorang gerentolog (ahli penyakit manula) menyatakan bahwa hanya 10% dari kanker ini yang dapat ditemukan secara manual. Sedangkan, dengan sigmoidoskopi dapat ditemukan lebih dari 50%.
Tes Mammogram dapat menemukan adanya kanker payudara setahun lebih awal daripada dengan tes rabaan. Jika kanker payudara ditemukan secara dini, maka sipenderita mempunyai peluang untuk selamat sebesar 90%. Tes ini tidak perlu dilakukan sebelum berumur 40 tahun, lalu pada umur 40-49 tahun jika ada faktor resiko yang besar, dan 1 kali setahun di atas umur 50 tahun. Jika seseorang memiliki faktor keturunan untuk kanker ini, maka di atas usia 40 tahun dia harus melakukan tes ini sebanyak 1 kali setahun.
Tes gula darah dan urin adalah penting untuk mengetahui adanya diabetes mellitus atau hiperglikemi maupun hipoglikemi, serta berguna untuk mengetahui adanya kelainan pada kelenjar tiroid dan adrenalin. Tes ini harus dilakukan setiap dua tahun bagi mereka yang memiliki fakor keturunan diabetes, dan setiap 3-5 tahun bagi yang lainnya. Dan, sesering yang ditentukan oleh dokter bagi mereka yang diduga mengidap diabetes.
Tes kolesterol menunjukkan kadar kolestrol dalam darah. Ini penting, sebab kadar kolestrol yang tinggi dalam darah berhubungan erat dengan penyumbatan pembuluh darah. Tes ini dapat dilakukan setiap 10 tahun mulai masa dewasa. Jika tes menunjukkan kadar di atas normal yaitu di atas 260 mg/100 ml darah, maka Anda perlu mengubah gaya makan Anda, dan perlu menjalani tes yang lebih sering. Para pasien yang memiliki risiko penyakit jantung harus melakukan tes ini setiap tahun atau menurut petunjuk dokter.
Tes Tekanan Darah dapat menunjukkan adanya hipertensi yang boleh jadi tersembunyi selama ini. Tes ini sangat murah dan dapat Anda lakukan sendiri. Perlu bagi mereka yang mengalami pusing-pusing, payah jantung, dan perasaan kurang enak pada seluruh tubuh. Lagi pula tes ini adalah satu pemeriksaan rutin yang dilakukan di rumah-rumah sakit dan ruang praktek dokter. Tekanan darah yang tinggi akan melemahkan jantung dan seluruh sistem peredaran darah. Tes ini dapat dilakukan 1 kali dalam 5 tahun bagi mereka yang berumur di bawah 40 tahun dan 1 kali dalam 1-3 tahun bagi mereka yang berumur di atas 40 tahun serta yang memiliki faktor turunan memiliki tekanan darah tinggi.
Tes Elektrokardiogram (EKG) dapat menunjukkan penyakit pembuluh darah jantung, pembengkakan jantung, radang, denyutan jantung yang abnormal, serta kadar abnormal dari mineral-mineral yang mengatur sistem pendenyutan jantung. Ini dapat dilakukan setiap tahun bagi mereka yang berumur di atas 40 tahun, atau mereka yang telah berumur di atas 40 tahun dan berencana untuk memulai program olahraga rutin dan keras.
Cardiac Stress Test dilakukan untuk mengukur daya tahan atau kekuatan jantung sewaktu dibebani oleh olahraga. Tes ini dapat menunjukkan adanya pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat, yang tidak ditunjukkan oleh tes EKG. Tes ini perlu karena pembuluh darah yang telah menyempit tetap dapat berfungsi secara normal jika seseorang berada dalam keadaan istirahat. Tetapi, tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya sewaktu sedang berolahraga.
Dengan membaca daftar tes yang dapat dilakukan di laboratorium rumah sakit atau klinik, maka akan telihat bahwa ada tes untuk hampir semua bagian tubuh kita. Tidak semua tes tersebut perlu bagi setiap orang yang bergaya hidup sehat. Beberapa di antaranya akan perlu bagi mereka yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit tertentu seperti sakit jantung, diabetes, hipertensi, atau mereka yang mengidap salah satu penyakit tersebut. Serta bagi mereka yang memiliki gaya hidup berisiko tinggi seperi perokok, peminum, yang tidak bertarak dalam hal makanan maupun bekerja, serta yang terpapar ke zat-zat yang berbahaya di tempat bekerja.
Jika Anda merasa perlu menjalani salah satu tes medis di atas, konsultasikan dengan dokter Anda. Dia tahu yang terbaik.
0 komentar:
Posting Komentar